buku THE REAL ART of TAROT (kata pengantar)

Selama ini banyak orang yang menganggap bahwa seni wacana Tarot identik dengan proses ramal meramal seseorang. Banyak orang yang ingin berkonsultasi atas kegundahan dalam hidupnya melalui media kartu ini. Banyak pula orang yang ingin mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan yang dihadapinya serta mendapatkan jawaban atas apa yang seharusnya dilakukannya melalui media kartu ini.

Dan tidak sedikit orang yang sekedar ingin mengetahui masa depannya melalui media kartu ini. Sebenarnya tidak salah orang – orang mempunyai anggapan seperti itu, karena memang ada sebagian praktisi Tarot yang menggabungkan dengan teknik menerawang atau cenayang, bahkan melihat gambaran masa depannya dengan mata batinnya dalam menerjemahkan tebaran kartu Tarot. Namun, dari sekian banyak praktisi Tarot, tidak sedikit yang mempraktekkan seni wacana Tarot dengan mengacu pada pakem – pakem Tarot yang ada, tanpa melibatkan teknik menerawang atau cenayang. Sehingga seni wacana Tarot inilah yang selama banyak dipelajari banyak orang. Karena memang seni wacana Tarot dapat dipelajari oleh siapa saja (tanpa bakat khusus, tetapi berkaitan dengan indera keenam manusia atau intuisi). Dan inilah yang akan dikupas dalam buku ini.
Banyak praktisi atau pembelajar Tarot yang menganggap ada sebuah ’energi’ lain yang menggerakkan terbukanya kartu Tarot sehingga (secara kebetulan) dapat mengungkap keadaan dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien. Banyak orang menganggap hal tersebut sebagai hal yang bersifat magic, klenik, supranatural bahkan mistik. Namun betulkah demikian ?
Saya mempercayai bahwa tidak ada hal yang magic dalam permainan ini. Semuanya telah diatur dalam hukum sebab akibat yang memang bekerja pada siapapun. Kalau seandainya hal tersebut bersifat magic atau mistik, pastinya kebetulan – kebetulan tersebut tidak terjadi secara berkali kali. Siapapun klien yang membuka atau siapapun praktisi Tarot yang melakukannya, kartu Tarot yang terbuka senantiasa sejalan dengan kondisi klien saat itu. Dari hal tersebut, apakah bisa dikatakan terbukanya kartu Tarot terjadi secara kebetulan atau terjadi secara magic atau mistik?

Dari pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, karena kebetulan saya juga berkecimpung di dunia hypnosis dan psikologi, maka saya dapat menyimpulkan beberapa fenomena – fenomena tersebut sebagai sebuah proses komunikasi dengan pikiran bawah sadar (subconscious) manusia. Sama halnya dalam dunia psikologi yang mengenal test proyektif, saya meyakini apapun yang terlahir dari apa yang dikatakan, diperbuat dan yang dipikirkan, semuanya merupakan proyeksi atas gambaran diri manusia.
Banyak ahli psikologi klasik yang mengatakan bahwa pikiran manusia terbentuk pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran manusia ibarat gunung es, dengan sedikit bagian puncak gunung tersembul diatas perairan, dan sebagian besar dasar gunung es berada di bawah perairan. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa sikap perilaku manusia 88% dipengaruhi oleh pikiran bawah sadarnya dari pada pikiran sadarnya. Pikiran sadar berkaitan dengan fungsi rasionalitas manusia, yaitu untuk mengidentifikasi info, membandingkan, menganalisis dan memutuskan tentang sesuatu hal. Sedangkan dalam pikiran bawah sadar manusia tersimpan keyakinan, nilai, persepsi, kebiasaan, emosi, kepribadian, intuisi, kreatifitas, dan semua memori yang terekam sepanjang hidup manusia.

Tahukah anda, bahwa sikap dan perilaku kita senantiasa secara otomatis digerakkan oleh pikiran bawah sadar kita, kecuali kita ingin merubahnya dengan kesadaran kita. Dari kita bangun sampai tidur, pola hidup dan aktifitas kita sudah terotomatisasi berjalan seperti biasanya. Begitu pula cara kita berpikir, cara kita merasa, cara kita merespon sesuatu, itu semua telah terotomatisasi oleh pikiran bawah sadar yang memuat kebiasaan kita, nilai dan keyakinan kita, kepribadian kita, atau bahkan dipengaruhi oleh emosi dan memori yang telah terekam sebelumnya. Sehingga pikiran bawah sadarlah yang mempengaruhi sikap dan perilaku kita.
Dengan media kartu Tarot, kita dapat menggali pikiran bawah sadar manusia yang memang mengungkap aspek – aspek kepribadian tersebut pada manusia. Saya percaya bahwa apa yang tersimpan dalam pikiran bawah sadar manusia ibarat blue print atau software/ program yang menjalankan segala aktifitas kehidupan manusia. Sehingga dari blue print itulah menghasilkan output tertentu, karena hukum sebab akibat yang berjalan. Sama halnya program kebiasaan merokok, akan berakibat pada output buruknya kesehatan manusia. Sama halnya program malas dan minder akan berakibat pada output buruknya masa depan manusia. Namun apa yang terjadi dengan kompleksitas banyaknya program yang berjalan pada manusia, juga akan berakibat pada output tertentu pada seseorang secara unik.


Begitu juga media kartu Tarot, dapat mengungkap sisi – sisi kehidupan manusia baik keadaan sebelumnya maupun keadaan yang sedang dialami klien. Namun kenapa, kartu Tarot sering identik dengan meramal masa depan manusia ?. Bagi saya hal tersebut bukanlah meramal, namun gambaran masa depan yang ditunjukkan oleh kartu Tarot merupakan hasil hubungan sebab akibat dari keadaan yang telah terjadi sebelumnya dan keadaan yang sedang dialaminya sekarang. Sama halnya, ketika para ahli meteorologi melakukan prakiraan cuaca berdasar apa yang terjadi sekarang dan sebelumnya. Oleh karena itu, kartu Tarot perlu memberitahu kepada klien tentang akibat yang akan terjadi ketika sebab – sebab memang telah terungkap. Sehingga klien dapat mengantisipasi langkah apa yang sebaiknya ia lakukan untuk kebaikan masa depannya. Karena memang masa depan yang diungkap dalam kartu Tarot bukanlah ramalan yang pasti terjadi, namun dengan kesadaran dan antisipasi yang dilakukan klien maka ia dapat meraih masa depan yang lebih baik bagi dirinya. Namun apabila klien tidak memiliki kesadaran dan tindakan, hal yang wajar gambaran masa depan klien yang ditunjukkan kartu Tarot akan benar – benar terjadi.

Namun, mengapa terbukanya kartu Tarot dapat secara kebetulan sama seperti yang dialami oleh klien. Sebenarnya hal tersebut merupakan hal yang alamiah dilakukan oleh pikiran bawah sadar. Sama halnya pikiran bawah sadar yang menggerakkan perilaku seseorang menjadi grogi dihadapan banyak orang, sama halnya pikiran bawah sadar yang menuangkan dalam tulisan dan gambar sehingga muncul ilmu grafologi, sama halnya dengan seseorang yang bercerita dari stimulus (melanjutkan kalimat atau gambar) sehingga memunculkan alat test psikologi SCCT, Rorschach, TAT – CAT dan lain sebagainya. Semuanya itu karena apa yang dilahirkan dari apa yang dipikirkan, dirasakan, diucapkan dan dilakukan seseorang merupakan proyeksi dari keadaan dan kepribadian seseorang.

Fenomena tersebut, sama seperti ketika seseorang yang sedang gundah kemudian membuka (secara asal) kitab suci, seperti Al Qur’an atau Injil atau buku apapun yang ternyata setelah dibaca, berkenaan dengan apa yang sedang dialaminya. Dan hal tersebut dapat terjadi kapan saja, sepanjang klien memang meyakininya dan dapat mengkorelasikan dengan apa yang dialaminya. Bisa jadi fenomena tersebut sama dengan budaya – budaya jaman dulu yang menggunakan berbagai simbol yang ditemui seseorang sebagai proyeksi atas apa yang terjadi pada dirinya. Tidak ada yang magic, Tidak ada yang mistik, Tidak ada yang kebetulan.

Siapapun anda dan bagaimanapun anda dapat mempelajari dan menggunakan kartu Tarot ini untuk lebih dapat mengungkap hal – hal yang mungkin lalai dalam pikiran sadar anda, diurai dan dijabarkan sangat sederhana agar anda mendapatkan gambaran dasar akan seni wacana Tarot itu sendiri. Lagi pula wacana Tarot ini adalah sebuah seni yang mengexspolasi pikiran bawah sadar manusia, jadi sah-sah saja ketika para praktisi mempelajarinya dan menemukan gayanya masing-masing. (dikutip dari buku The Real Art of Tarot karangan Hisyam A Fachri - terbitan Gagas Media )

1 komentar: